Di antaranya terlihat gerai Mie Ayam KQ-5, Chocolate, Warung Ijo, Lubuk Arai, Bakso Lapangan Tembak Senayan, Triboy, Pondok Dia, Café Pasir Putih, D’News Café, dan Gardenia.
Semua gerai kuliner itu tampil dengan dekorasi artistik etnik modern. Sejumlah warung makanan tersebut tampak selalu ramai dikunjungi. “Bagi konsumen supaya mau datang ke mari adalah makanannya yang enak dan bervariasi, dan yang paling penting adalah harganya cukup terjangkau,” kata Sihar, salah satu pengunjung di Pondok Dia, saat ditanyai Selasa (19/5).
Sihar mengaku datang bersama teman-temannya untuk makan siang. Ini adalah kali pertama ia datang ke Pondok Dia. Biasanya ia memang menggilir salah satu warung di kawasan itu untuk tempat nongkrong. Menu berbagai aneka nasi goreng olahan menjadi daya tarik warung itu. Ia memang sengaja berganti-ganti tempat untuk berburu makanan enak. “Anak muda itu suka nongkrong. Syaratnya tempat harus nyaman, makanannya enak, dan harganya terjangkau,” tambah Sihar.
Sihar memilih kawasan Dr Mansyur sebagai lokasi tongkrongannya, karena selain dekat dengan tempat kos dan kampusnya, dia juga menemukan keakraban di tempat itu. Terutama ketika musim nonton (sepak bola) bersama.
Sejumlah warung dan café di kawsan itu sengaja menyediakan LCD berlayar lebar untuk nonton bareng supaya menarik minat pengunjung, terutama kalangan mahasiswa.
Jadi tidak heran jika beberapa warung di sana buka dari pagi hingga dini hari. Di warung Mie Ayam KQ-5 lain lagi. melihat kebiasaan di sana, setiap siang hingga sore banyak pengunjung yang datang berseragam sekolah. Menu mie ayam menjadi sasaran para pelajar tersebut sebagai pengganti makan siangnya.
“Memang biasa makan di KQ-5 sepulang sekolah bersama teman-teman, tapi tidak setiap hari. Kadang di Bakso Lapangan Tembak, kadang juga di café Chocolate kalau pengen makan yang manis-manis, ” ujar Sari, salah seorang pengunjung KQ-5, saat ditemui MedanBisnis di gerai penjual aneka mie tersebut.
Pelajar di SMKN 8 Medan ini sering jajan di kawasan Dr Mansyur. Selain tempatnya keren, dia juga bisa cuci mata bersama teman-temannya. “Kebanyakan sering datang sore, habis ekskul di sekolah. Suasananya yang tidak begitu ramai dan tertata baik membuat kita betah dan sering datang ke sana,” tandasnya.
Source:http://www.pemkomedan.go.id/news_detail.php?id=2906
smal note |quantumindonesia | tips sederhana pagerank | kopi kok tong | spyware and malware | komen dengan url | quantumindonesia blog | entrecard | backup blog | monetize your blog | house of book | medan business | house of book | pertamina : kerja keras adalah energi kita
